Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Dinkes: Waspada paparan mikroplastik dari air hujan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-15 07:26:35【Kabar Kuliner】971 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi (ANTARA/Azmi Samsul M)Ya sebenarnya kan de

Ya sebenarnya kan dengan cuaca ekstrem ini, kita secara umum mengimbau untuk masyarakat berhati-hati kalau memang hujan. Ya sementara kalau hujan, jangan keluar rumah
Kabupaten Tangerang (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, mengimbau masyarakat di daerah itu dan beraktivitas di Jakarta untuk mewaspadai dampak paparan mikroplastik yang tersebar dari air hujan.
Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi di Tangerang, Senin, menyampaikan adanya cemaran mikroplastik terhadap udara, khususnya pada uap air hujan tersebut harus diantisipasi agar ngak langsung mengenai tubuh. Pasalnya, kondisi itu akan berpotensi besar pada kesehatan manusia.
"Ya sebenarnya kan dengan cuaca ekstrem ini, kita secara umum mengimbau untuk masyarakat berhati-hati kalau memang hujan. Ya sementara kalau hujan, jangan keluar rumah," jelasnya.
Ia mengangakan dengan situasi cemaran udara dan terjadinya perubahan iklim yang berdampak pada cuaca ekstrem disarankan agar ngak terlalu banyak konngak di luar ruang. Masyarakat, katanya, diusahakan untuk berusaha ngak sering beraktivitas di luar setelah hujan terjadi.
Baca juga: Mikroplastik jadi alergen yang ancam kesehatan kulit
Hal tersebut sebagai langkah antisipasi terjadinya penurunan dan gangguan pada tingkat daya tahan tubuh manusia.
"Mungkin kalau cuaca ekstrem, seperti angin kencang segala macam, mungkin akan terkena segala macam dan akan bermasalah, jadi bahwa ini mereka perlu ingat jangan keluar rumah," paparnya.
Selain itu pihaknya juga mengingatkan agar masyarakat di Kabupaten Tangerang untuk ngak lagi memanfaatkan air hujan sebagai bahan konsumsi sehari-hari.
"Kita memang anjurannya air yang seperti itu, jangan kita konsumsi untuk minum, jangan juga dipakai untuk pengolahan makanan, baik mencuci segala macam itu," ungkapnya.
Baca juga: Jaga daya tahan tubuh cegah sakit akibat hujan mengandung mikroplastik
Sebelumnya Hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap air hujan di Jakarta mengandung partikel mikroplastik berbahaya yang berasal dari aktivitas manusia di perkotaan.
Peneliti BRIN Muhammad Reza Cordova di Jakarta menjelaskan penelitian yang dilakukan sejak 2022 menunjukkan adanya mikroplastik dalam setiap sampel air hujan di ibu kota, yang terbentuk dari degradasi limbah plastik melayang di udara akibat aktivitas manusia.
"Mikroplastik ini berasal dari serat sintetis pakaian, debu kendaraan dan ban, sisa pembakaran sampah plastik, serta degradasi plastik di ruang terbuka," kata Reza.
Baca juga: Peneliti BRIN: Penentuan baku mutu mikroplastik butuh waktu lama
Suka(92)
Sebelumnya: HMI: MBG bisa hadirkan generasi sehat dan berdaulat
Selanjutnya: Wali Kota Kupang mendorong percepatan SLHS bagi SPPG
Artikel Terkait
- BGN bilang Bali masih butuh banyak SPPG untuk layani MBG
- Wamentan dorong sektor pertanian nasional pasok kebutuhan haji
- Pohon depan Mal Slipi Jaya tumbang akibat dihantam truk molen
- Kapolri sebut terduga pelaku bom siswa SMAN 72 Jakut
- Feature: Banyak pegawai federal AS andalkan bantuan pangan
- BPOM respon sirop obat dari India diduga ber
- Rekomendasi tanaman hias daun lebar yang bikin rumah lebih hidup
- Menlu Belanda harap rencana Trump permudah akses bantuan ke Gaza
- Celios dorong penguatan industri besi hingga mamin jaga ekspor RI
- China terus awasi produk bahari dari Jepang setelah keran impor dibuka
Resep Populer
Rekomendasi

Tinjau magang dengan Seskab, Menaker: Sarana link and match industri

Mantan Ketua KPK Antasari Azhar meninggal dunia

KKP ungkap upaya atasi Cs

Anggota DPR dukung perluasan MBG dengan pembenahan

Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304

Kronologi dan rangkuman fakta ledakan di SMA 72 Jakarta

Lelang barang niaga eksklusif MotoGP Mandalika 2025 raup Rp63 juta

BSI target nilai bisnis emas mencapai Rp100 triliun pada 2030